Aksi tersebut mulai titik kumpul di Tugu Tauco, Jalan Dr Muardi, hingga Alun-alun Masjid Agung Cianjur, Jalan Siti Jenab, Kecamatan Cianjur.
Terlihat, ratusan umat muslim di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, membakar beberapa foto Presiden Prancis Emmanuel Macron, sebagai bentuk kekecewaan dan rasa marah, atas pernyataan dinilai menistakan agama islam.
Ketua FPI Kabupaten Cianjur, Habib Hud Al Idrus mengatakan, pembakaran foto tersebut dilakukan sebagai tanda kemarahan umat islam khususnya Cianjur lantaran dinilai menghina Nabi Muhammad SAW.
Oleh karena itu, Ia mengajak dan mengetuk sebagai muslim, dan mengaku umat Rosululloh. Dikala kekasih, kecintaan, junjungan, panutan yang selalu muliakan yaitu Nabi Muhammad SAW dinilai dinistakan oleh Presiden Prancis apa bukti cinta kepada beliau. apakah kita akan diam saja," katanya, saat orasi berlangsung, siang itu.
Habib Hud memaparkan, siapapun wajib untuk mengungkapkan rasa marah kepada yang menghina Nabi Muhammad SAW. Apapun yang dimiliki mari tunjukan berikan untuk Nabi Muhammad SAW. "Mari kita semua tunjukkan bela kemuliaan Nabi Muhammad SAW," imbuhnya.
Lebih lanjut, Habib Hud menegaskan, akan mrlaksanakan demo kembali jika tuntutan umat muslin tidak terpenuhi. Presiden Perancis harus minta maaf, secara terbuka.
Selain itu, ia juga menyampaikan, bahwa pihaknya akan memboikot semua produk asal Prancis jika Emmanuel Macron tidak juga berminta maaf. Sebelum minta maaf kepada umat muslim, Presiden Prancis harus meminta maaf terhadap Nabi Muhammad SAW. "Jika tidak kami akan boikot semua produk asal Prancis," tegasnya.
Menurutnya, jangan melihat dirinya yang mengajak. Tapi, lihatlah Nabi Muhammad SAW. Harus marah waktu Al-Qur'an dinista, sekarang lebih harus marah. Karena yang dihina atau dinista adalah Nabi Muhammad SAW. "Demi Alloh, kalau Nabi Muhammad SAW tidak ada, Al-Qur'an pun tidak ada. Dunia tidak ada dan kita pun tidak ada, dan ini suatu bukti bahwa masih banyak umat Islam cinta kepada Nabi Muhammad SAW," pungkasnya.(Yad)