Insiden ambruknya bangunan SD tersebut, informasi diterima sekitar pukul 17.10 WIB. Dari salah satu guru di sekolah tersebut, musibah roboh satu unit ruang Kelas SDN Sugihmukti itu," kata Kepala Bidang (Kabid) SD Disdikbud Kabupaten Cianjur, H. Sukirman menginformasikan kepada wwb.co.id, Rabu (16/09/20).
Sukirman mengaku bersyukur tidak ada korban jiwa dalam pristiwa tersebut, "Semoga saja secepatnya mendapatkan prioritas perhatian, baik dari Pemerintah Daerah (Pemkab) Cianjur melalui dinas terkait. Nanti akan koordinasi dulu, jangan sampai kegiatan belajar mengajar para siswa dan guru terganggu," harapnya.
Sementara, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Sugihmukti, Cece Sunarya membenarkan ambruknya bangunan sekolah tersebut diberitahukan dari salah satu guru yang rumahnya tak jauh dari lingkungan SD.
"Diduga kuat, ambruknya bangunan itu akibat adanya pergeseran tanah. Karena, di lingkungan sekolah sering terjadi pergeseran tanah. Melihat kondisi atau posisinya sekolah itu berada di daerah pegunungan, sealin itu, jarak dari pemukiman warga, itu cukup jauh. Jalannya harus melintasi pegunungan," jelasnya.
Untuk saat ini, kata dia, jumlah siswa SDN Sugihmukti dari kelas I hingga kelas VI totalnya sekitar 79 siswa. Sedangkan jumah tenaga pengajar sebanyak enam guru, termasuk kepala sekolah," imbuh Cece.
Terpisah, Koordinator Pendidikan (Kordik) Kecamatan Cikalongkulon, Munawar mengatakan, adanya musibah bencana alam ini dirinya sudah berkoordinasi, dan kini sedang membuat laporan. "Sedang kita susun untuk membuat laporan awal dulu, kemudian selanjutnya akan membuat laporan secara detail," singkatnya.(Yadi)