Menu

Mode Gelap
Tarif Retribusi Sampah Kabupaten Bogor Naik Jelang Libur Sekolah Jalur Puncak Macet Presiden Jokowi Tiba di Munich Aksi Pencurian Motor di Masjid Al – Muawanah Terekam CCTV MI Alhidayah Gelar Pelepasan Siswa

Kecamatan Bogor Timur · 14 Jul 2021 00:34 WIB

Camat Bogor Timur Jelaskan saat Pantau Warga Isoman


Camat Bogor Timur Jelaskan saat Pantau Warga Isoman Perbesar

KOTA BOGOR, WWB.co.id – Wali Kota Bogor, Bima Arya memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Sistem Pemantauan Isolasi Mandiri di Teras Balai Kota, Jalan Ir H. Juanda, Kota Bogor, Senin (12/7/2021). Rapat dihadiri seluruh Camat se-Kota Bogor, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan KNPI.
"Hari ini darurat semua, saya lihat pertarungannya di hulu, sementara di hilir sedang bahaya. Padahal kalau dari hilirnya tertangani dengan baik, tidak akan buruk. Gambaran saya relawan di rekrut untuk membantu monitoring isoman di rumah," ujar Bima Arya.
Camat Bogor Timur, Rena Da Frina mengatakan,  ada 375 rumah di Bogor Timur yang sedang Isolasi Mandiri (Isoman). Sesuai arahan Wali Kota Bogor, isoman warga di rumah melibatkan relawan, membagi tugas dan mengawasi.
"Di Bogor Timur ada 22 relawan kalau dibagi rata menangani sekitar 16 sampai 17 rumah, kondisi hari ini, tidak tau kalau besok karena data dinamis," terangnya.
Relawan ini, lanjut Rena, membantu tugas puskesmas yang saat ini hampir menyerah jika harus visit rumah satu persatu, karena tenaga kesehatan puskesmas pun terbatas.
Di sisi lain, kondisi saat ini rumah sakit penuh, stok oksigen menipis sehingga di wilayah memaksimalkan perawatan dan pemantauan mencegah pasien mengalami sakit parah.
"Kami selalu jemput bola mengingat angka kematian masih lumayan banyak. Tiga hari lalu pun ada enam pasien Covid-19 yang meninggal saat isoman" terangnya.
Ia menjelaskan, masih banyak warga isoman di rumah yang tidak melapor, tidak kooperatif dan membuat tim agak kesusahan, apalagi jika pasien meninggal dan tidak ada hasil swab. Padahal syarat pemulasaraan harus ada hasil swab.
"Tidak mungkin kan mayat kita swab, komitmen untuk melapor, kerja sama dari warga sangat dibutuhkan, agar tidak mempersulit tim puskesmas untuk tracing," imbuhnya.
Terkait obat-obatan dan vitamin kata Rena, diberikan by request atau sesuai permintaan, alias tidak semerta-merta ketika warga terkonfirmasi positif Covid-19 mendapat paket obat. Harus ada permintaan dari warga ke satgas atau dari RT/RW atau lurah kemudian disampaikan ke Puskesmas.
"Kalau ada permintaan dan stok obatnya aman, obat, vitamin akan langsung dikasih ke pasien  karena kan obat-obatan juga tergantung keluhannya," jelasnya.
Ia menambahkan, camat, lurah serta Satgas Covid-19 selalu mobile, standby  24 jam. Telepon seluler atau handphone tidak boleh mati karena ini untuk koordinasi, antisipasi hal-hal yang terjadi di lapangan.
"Dan informasi harus terus update," katanya. (Red)
Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Gelar Reses, Anggota DPRD Fraksi Gerindra, Pepen Firdaus Akan Terus Dorong Aspirasi Masyarakat

1 Februari 2023 - 00:05 WIB

Takziah ke Rumah Duka, Bima Minta Aparatur Wilayah Larang Anak Bermain di Sungai

1 November 2022 - 15:20 WIB

BPBD Kota Bogor dan Tim SAR Gabungan Berhasil Temukan MD Yang Tersangkut Sampah di Dasar Sungai

31 Oktober 2022 - 17:44 WIB

Asyik Berenang di Sungai Ciliwung, Bocah Berusia 14 Tahun Hanyut Terbawa Arus

30 Oktober 2022 - 19:36 WIB

Sekcam Apresiasi Turnamen Futsal Karang Taruna Bogor Timur, Satukan Warga dan Pemerintah

29 Oktober 2022 - 14:18 WIB

Ciptakan Silaturahmi yang Kuat, Karang Taruna Bogor Timur adakan Turnamen Futsal

29 Oktober 2022 - 14:06 WIB

Trending di Daerah
%d blogger menyukai ini: