CIANJUR- Puluhan anggota PAC Pemuda Pancasila (PP) Cianjur kota, memberikan sumbangan berupa sembako, kepada keluarga Lilis Suminar (41) seorang ibu jadi pemulung.
Gerakan sosial kemanusiaan tersebut, puluhan anggota PP, berkunjung langsung ke rumah kontrakan ibu seorang pemulung, di Kampung Baru Leuwigoong RT.5 RW.18, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, Minggu (20/9/2020) pagi.
Ketua PAC Pemuda Pancasila (PP) Cianjur kota, H. Sahli Saidi mengatakan, tidak ada niatan lain. Hanya ingin membantu saja. Menolong terhadap sesama, karena diwajibkan.
“Memberi itu terasa terangkan hati, ibarat matahari yang menyinari bumi,” aku salah satu anggota DPRD, dari Fraksi Gerindra Cianjur.
Yang perlu disampaikan kepada para bakal calon bupati yang akan menuju Pendopo, supaya memperhatikan masyarakat tidak mampu (miskin).Sehingga, jangan sampai anak-anaknya putus sekolah,” harap Sahli.
Karena, kata Sahli, biaya sekolah atau masalah pendapatan orang tuanya yang sangat minim. Kepada calon bupati 2020, sampaikan dan realisasikan sesuai visi misi untuk kesejahteraan masyarakat miskin harus ada.
“Upaya untuk mendorong IPM Cianjur. Jangan sampai pergantian bupati tetap rendah,” ujar politisi dari Partai Gerindra Cianjur itu kepada wwb.co.id
Sementara itu, Ketua PP Ranting Desa Mekarsari, Fahmi Permana Yusfi mengatakan, santunan yang diberikan berupa beras, mie instan dan sejumlah uang. Hal ini, wujud kepedulian PP PAC Cianjur kota. Untuk berbagi kepada sesama.
Bantuan ini, kata dia, setidaknya bisa meringankan beban hidup di masa pandemi Covid-19. Dan, merupakan agenda rutin.
“Kegiatan ini diakukan, karena sesuai arahan bahwa tidak bisa melakukan kumpul yang terdapat banyak massa, untuk itu polanya kita datang secara langsung ke penerima santunan,” ucap Fahmi
Terpisah, Lilis Suminar (41) seorang ibu pemulung merasa sangat terbantu. Apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini, semua serba susah dan penghasilan minim.
Ia mendoakan, beserta keluarga, apa yang disumbangkan saat ini milik rezeki diberikan oleh PAC PP Cianjur kota. Mudah-mudahan, apa bisa dibalas berlipat ganda. “Terima kasih atas Kepeduliaan rasa sosialnya,” singkatnya, tidak banyak terucap nampak begitu terharu.(Yadi)