Aksi damai tersebut, sebagai bentuk kekecewaan. Dan, mengecam keras oknum tersebut, para jurnalis melakukan jalan ke belakang hingga menurunkan id card masing-masing media, di depan kantor PWI, Jalan Siliwangi, Kecamatan Cianjur, Jumat (9/10/2020).
Ketua PWI Kabupaten Cianjur, Moch Ikhsan sangat menyayangkan sekaligus mengecam keras adanya aksi perampasan telepon selular diintimidasi minta dihapus video hasil liputan sebagai tugas dan kewajiban pewarta.
“Jelas, itu sudah melanggar UU Pers Nomor 40 Tahun 1999,” katanya.
Hal tersebut, masih ungkap Ikhlas, sebelumnya buntut perampasan telpon selular dan penghapusan dokumen rekaman video milik seorang wartawan Tribun Jabar Sukabumi, saat meliput kericuhan aksi buruh, Kamis 8 Oktober 2030, di Kabupaten Sukabumi.
“PWI Cianjur mengecam keras, adanya aksi perampasan telepon selular dan penghapusan video,” bilangnya.
Ikhas menyambungkan, pihaknya sangat menyayangkan aksi yang dilakukan orang berpakaian preman, yang merampas telepon milik wartawan Tribun Jabar Sukabumi, Fauzi Noviandi alias Jon, biasa disapa teman wartawan di Cianjur.
Masih ujarnya, sangat mengecam adanya aksi perampasan handphone milik wartawan juga anggota PWI. Bahkan menghapus isi video aksi unjukrasa di Sukabumi,” kata.
“Kenapa masih terjadi intimidasi terhadap wartawan di tengah kebebasan pers,” ucapnya.
Kenapa hal tersebut masih terjadi, papar Ikhsan, profesi sebagai jurnalis tentu punya aturan dan kode etik dalam bekerja. Kalau dengan aksi perampasan, lalu menghapus video, itu merasa suatu bentuk intimidasi dan tak benar.
“Ya, intinya meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas penghapusan video dengan cara merampas handphone milik teman kami,” harapnya.
Terakhir, Ikhsan berharap, kejadian hal dan Jangan sampai terulang kembali. Sebagai bentuk solidaritas saat ini melakukan aksi.
“Ini sebagai bentuk protes terhadap perampasan dan penghapusan video rekan kami,” tutupnya.
Terpisah, seorang wartawan Media Tribun Jabar, Jon membenarkan, dirinya telah menjadi korban intimidasi. Karena, handphone dirampas oleh oknum tidak bertanggung jawab.
“Terlepas itu anggota, atau bukan. Saya berharap agar kepolisian bisa segera mengungkap oknum tersebut,” bilangnya.
Jon meminta, kepolisian dapat mengungkap kejadian tersebut, agar tidak terulang kembali dan menimpa rekan-rekan yang lain.
“Cukup kejadian menimpa kepada saya,” ucapnya.
Jon menyambungkan, insiden yang telah dialaminya, sudah berkoordinasi dengan Kapolres Sukabumi Kota. Selain itu, akan membuatkan laporan tertulis ke PWI Sukabumi.
“Biar ini menjadi pelajaran dan catatan. Dan, jangan sampai terjadi hal sama kepada rekan wartawan lainnya,” pungkasnya.(Yad)