CIANJUR- Plt Bupati Cianjur, H. Herman Suherman panggil dan kumpulkan semua supplier di Kabupaten Cianjur, mengenai adanya penemuan beras bantuan sosial (Bansos) tercampur butiran biji plastik.
"Intinya pertemuan ini, untuk mengevaluasi semuanya. Jangan sampai terulang kembali kejadian serupa," kata Herman, Jumat (25/9/2020).
Herman menyampaikan, tentu semua ingin yang terbaik untuk masyarakat. Apapun juga, apalagi soal bansos. Sebetulnya keluarga penerima manfaat (KPM) bisa memilih warung elektronik gotong royong (E-warong) mana saja, bebas memilih. Artinya, tidak satu titik lokasi itu saja.
"Begini, ibarat kita memiliki ATM, bebas dong memilih. Dan, suka-suka dia, kan punya uang," jelas dia.
Untuk harga menyesuaikan, kata Herman ,KPM bisa memilih e-warong mana saja, mau membeli beras kualitas baik, sedang atau kualitas jelek. Tapi itu harus sekitar 10 kilogram ke atas bisa membeli.
Sementara, ditanya soal apakah ada unsur dugaan sabotase disengaja atau tidak ada faktor lain? Ia memaparkan, itu nanti tunggu hasilnya dari Polres Cianjur. Karena, tidak mau menduga-duga kearah sana. Biar kepolisian mengungkap semuanya, dan saat ini sudah dilimpahkan.
"Ya, karena saat ini sedang terus dilakukan penyelidikan. Dan, ini harus diusut tuntas sampai beres," ujar Herman dengan nada kesal dan marah.
Orang nomor satu di Cianjur itu menegaskan, sekali lagi ya.? semua masyarakat sebagai KPM boleh memilih e-warong mana saja. Itu memiliki hak, sudah memiliki ATM (uang) bisa membeli dimana saja.
Plt Bupati Cianjur, bukan hanya memanggil supplier saja. Tapi evaluasi dilaksanakan, Kamis (24/9/2020), juga mengundang Tikor Kecamatan Bojongpicung, TKSK, agen e-warong dan beberapa lembaga dan dinas terkait lainnya, di Bale Prayoga, Pendopo Pemerintah Daerah (Pemkab) Cianjur.
Terpisah, Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai mengatakan, jajarannya saat ini masih terus melakukan penyelidikan. Termasuk juga memeriksa sejumlah pihak terkait, untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"Kita masih melakukan penyelidikan. Dan, saat ini sudah delapan keluarga penerima manfaat (KPM) sudah diperiksa," katanya, saat dikonfirmasi sebelumnya.
Hasil ditemukan sekitar 348 butir plastik, ujar Kapolres Cianjur, informasi telah diterima, mirip beras dalam karung. Bantuan program sembako dari Bantuan Sosial (Bansos) melalui BPNT, yang diterima KPM, di Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung. "Kini sedang ditangani dan akan ditindaklanjuti kebenarannya," jelasnya.
Lebih lanjut, Kapolres Cianjur memaparkan, untuk mengungkap kebenaran dalam peristiwa tersebut, aparat kepolisian hingga kini masih terus melakukan penyelidikan. "Nah, termasuk memeriksa sejumlah pihak terkait untuk dimintai keterangan," imbuhnya.
Temuan ratusan butiran biji plastik tersebut, AKBP Rifai menambahkan, akan menelusuri hingga ke atas. Apakah betul itu memang disengaja dimasukan, atau memang terselipkan, kelalaian. Ada faktor lain, dan bisa juga ada dugaan lainnya dibalik itu semua.
"Nanti kita akan lihat, lalu akan menetelusuri ke atas. Makanya saat ini sedang melakukan penyelidikan mendalami permasalahan ini," pungkasnya.(Yadi)