Menu

Mode Gelap
Tarif Retribusi Sampah Kabupaten Bogor Naik Jelang Libur Sekolah Jalur Puncak Macet Presiden Jokowi Tiba di Munich Aksi Pencurian Motor di Masjid Al – Muawanah Terekam CCTV MI Alhidayah Gelar Pelepasan Siswa

Daerah · 31 Mar 2021 02:31 WIB

Jampedas Ubah Pempers Jadi Barang Ekonomis


Jampedas Ubah Pempers Jadi Barang Ekonomis Perbesar

KAB.BOGOR,WWB.co.id – Ditangan R.Mursid Ketua Jaringan Masayarakat Peduli Daerah Resapan Air Sungai (Jampedas) limbah kini mejadi buah tangan cantik dan bernilai ekonomis.
Ia menjelaskan, dari sekian banyak jenis limbah yang digunakan manusia sehari-hari memerlukan waktu berbeda-beda untuk dapat hancur atau terurai di alam. Seperti halnya sampah yang berasal dari produk sekali pakai, baik popok bayi, pembalut, baterai, dan plastik.
Limbah-limbah tersebut, kata dia, bisa menjadi masalah serius bagi lingkungan bila tidak segera diatasi. Melaui tangan-tangan kreatif, imbah bisa menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis. Contohnya  limbah bisa menjadi pas bunga cantik berbahan baku dari popok bayi (pampers).
“Setiap hari kami mendaur ulang pampers hampir 500 buah. Cuma ini yang baru terkelola karena tidak ada alat (mesinnya) baru pampers menampung ari seni (kencing), sementara untuk pampers yang dari BAB belum bisa di urai karena harus masuk mesin dulu,” turur R. Mursid warga Sukaraja, Desa Cikeas, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor di kediamannya.

Penggiat lingkungan ini mengungkapkan untuk satu buah pas bunga cantik itu membutuhkan 2 buah pampers. “Selain pempers, kita juga mendaur ulang dari berbagai macam limbah, seperti kain bekas, karpet dan pelastik,” jelasnya.
Untuk bahan pelastik sendiri, kata dia, kita bikin paving block, dari gel pempers setelah kita panaskan bisa cetak menjadi bata ekspos atau batako, sementara untuk sampah organik, diolah menjadi pupuk kompos,”imbuhnya.
Mursid mengaku dari keseriusannya itu, ia banyak diminta untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam mengatasi sampah.
“Alhamdulilah saya saat ini sering melakukan pemembina masyarakat terutama kelompok-kelompok atau komunitas untuk mengolah limbah, seperti yang sudah dilaksanakan Kampung Ramah Lingkungan (KRL) Sukaraja, Karang Taruna Desa Cilebud dan Cibinong,” terangnya. (Gan/Red)
Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

KLHK bersama DLHK Kabupaten Bogor Melakukan Sidak Proses Cut And Fill Desa Palasari

18 September 2023 - 17:55 WIB

Warga Desa Palasari Resah dengan Kemunculan Geng Motor

17 September 2023 - 09:40 WIB

Jalin Silaturahmi, Unit Pasar Sukasari Ajak Lomba Mancing Bareng Wartawan

16 September 2023 - 21:04 WIB

Sering Terjadi Kecelakaan, DPRD Kota Bogor Minta Bantuan Pembangunan Lintas Tidak Sebidang

11 September 2023 - 18:27 WIB

Satu Rumah di Ciomas Hangus Akibat Lupa Mematikan Pembakaran Sampah

7 September 2023 - 12:28 WIB

Antisipasi Bahaya Kebakaran Petugas Pembina Desa Lakukan Ini

6 September 2023 - 15:31 WIB

Trending di Daerah
%d blogger menyukai ini: