CIANJUR, wwb.co.id – Berbagai cara dilakukan untuk menghilangkan rasa jenuh dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 dengan aktivitas di rumah.
Seperti halnya, emak-emak warga Kampung Warungkiara RT3/9, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, mereka mengisi kegiatan dengan meluangkan waktu budidaya tanaman sayuran (berkebun), di polybag plastik lahan pekarangan rumah masing-masing.
Ketua Kelompok Tani Wanita (KWT) Wijaya Kusumah, Santi mengatakan, di masa pandemi Covid-19 saat ini kan? Sedang serba susah (pandemi Corona). Makanya harus mengisi dengan hal positif, bagimana pun caranya, tetap selalu mematuhi protokol kesehatan. Yaitu menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dan memakai master.
Supaya tidak sumpek atau jenuh, kata dia, sehingga ada kegiatan di rumah, daripada hanya diam tidak ada kegiatan. Nah, makanya lebih baik melakukan hal positif, supaya gak jenuh. Salah satunya kegiatan berkebun menanam sayuran. Selain sebagai kegiatan asik, juga mengisi luang waktu di rumah akan sangat bermanfaat. Apalagi sayuran salah satu produk organik, bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dan, membantu suaminya juga," tutur Santi saat ditemui langsung ketika berkebun di halaman rumah, Senin (19/10/2020).
Adapun, lanjut Santi, jenis sayuran ditanam emak-emak warga setempat diantaranya, seperti bayam, sawi, bawang, seledri, tomat, kangkung, cabai, terong, daun mentimun dan selada.
Semua sayur tersebut terbilang mudah ditanam dan cepat dipanen, serta tidak usah khawatir bila kendalanya tidak memiliki cukup lahan luas untuk berkebun. "Tenang, hal itu bisa diantasi memanfaatkan lahan sempit juga di rumah dengan menanam sayuran di polybag. Setelelah ditekuni sekaligus dilaksankan, itu berkebun tanam sayuran di pekarangan rumah, memanfaatkan polybag tergolong tidak rumit. Tapi mudah, dan dapat dilakukan di lahan sempit sekalipun.
"Ya, asalkan tahu teknik atau caranya bagimana. Menanam sayuran di polybag juga terbilang praktis dan ekonomis kang," ucap Santi diamini Dewi (32) dan, Intan (26) dua emak-emak warga setempat.
Terpisah, seorang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Cianjur, Ugan Saripudin mengatakan, akhir-akhir ini, berkebun banyak lebih memilih dengan mengunakan polybag sebagai tempat untuk menanam tanaman, karena memiliki beberapa kelebihan.
Bila tempat tinggal itu luas lahan tidak terlalu besar. Maka polybag dipilih dan dianggap lebih praktis. Selain itu, menanam menggunakan polybag akan memungkinkan variasi tanaman lebih banyak. Karena bisa disusun vertikal menggunakan rak, misalnya terbuat dari bahan bambu, papan dan lainnya. Ditambah lagi, penggunaan polybag akan membuat lebih hemat dalam penggunaan pupuk," ungkap salah satu PPL Kecamatan Cianjur itu.
Ugan menjelaskan, secara perawatan tanaman itu akan lebih mudah. Karena, bisa dipindah-pindah, dan harga akan lebih murah daripada menggunakan pot. Bahkan, kata dia, ada juga membuat polybag sendiri. Yaitu menggunakan sampah plastik bekas, dari kemasan sabun cuci, snack ringan, dan lainnya.
Selain itu, lanjutnya, polybag juga bisa digunakan menjadi wadah atau tempat pengganti pot untuk menanam berbagai macam jenis tanaman sayuran dan lainnya.
Polybag'red warnanya tidak selalu harus hitam. Ada juga warna biru ataupun putih. Tapi, pada umumnya, itu mayoritas (rata-rata) lebih mudah ditemukan warna hitam. Perlu diketahu, saat ini berkebun di lahan pekarangan rumah sudah menjadi aktivitas populer, apalagi di tengah masa pandemi. Dan, sangat cocok selama aktivitas di rumah saja.
Seiring berkembangnya teknologi, kata Ugan, berkebun tidak lagi harus dilakukan oleh orang ahli ataupun harus memiliki lahan luas. Mudah-mudahan dengan bercocok tanam dengan cara tersebut bisa bermanfaat untuk mengisi waktu luang di rumah melakukan kegiatan hal positif dengan cara berkebun menggunakan polybag," pungkasnya.(Yad)