Kepala Dinas (Kadis) Sosial Kabupaten Cianjur, Amad Mutawali mengatakan, ditemukannya beras tercampur biji plastik tersebut, di dua kampung. "Masing-masing diantaranya, di Kampung Citapen Margaluyu dan Kampung Darmaga Cibinong, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat," kata Kadinsos kepada wartawan, Selasa (22/92020).
Ia mengaku, telah menerima laporan. Dan, sudah cek ke lapangan kemarin. Sebelumnya beredar informasi tersebut. Saat ini, kata dia, sudah dilimpahkan untuk ditangani pihak kepolisian.
"Kami sudah berkoordinasi dengan semua pihak, terutama kepada pihak kepolisian untuk investigasi atau menindaklanjuti permasalahan ini," tegasnya.
Mutawali menjelaskan, awalnya menerima laporan dari media sosial (Medsos) lalu melakukan upaya atau langkah-langkah. Bahkan telah cek ke lokasi dengan Tim Kordinasi (Tikor) Kecamatan Bojongpicung, perwakilan keluarga pemerima manfaat (KPM), agen E-Warong, anggota DPRD Cianjur, dan beberapa lembaga terkait lainnya.
"Dalam karung itu ada sekitar 15 hingga 40 butiran biji plastik, yang diterima KPM di dua kampung satu desa itu," ujarnya.
Tiga KPM dikumpulkan, danhadir semuanya, ada sekitar delapan KPM. Tapi, yang empat karung beras lagi (KPM) yang menerima dikembalikan lagi. "Karena sisanya komplain, kini sudah dikembalikan hal sama," imbuh Mutawali.
Intinya, Amad Mutawali,mengenai permasalahan ini sudah ditindaklanjuti dan akan ditelusuri.
Bahkan,lanjutnya, sudah diserahkan ke pihak berwajib. Dimana hal itu, untuk mencari solusi terbaik jangan sampai KPM dirugikan, dan akan mengklarifikasi.
"Nanti saya akan memanggil semua Supplier, untuk mempertanyakan hal ini. Kenapa sampai terjadi. Biar ini jadi pelajaran ke depannya, sehingga jangan sampai terulang kembali," pungkasnya.(Yadi)