Dalam kunjunan tersebut hadir diantaranya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, bersama Pejabat Utama Polda Jatim dan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko.
Sesampainya di lokasi KTS di Desa Karanganom, Trenggalek. Forkopimda Jatim langsung meninjau ruang Observasi dan ruang Isolasi untuk memastikan tata kelola KTS di wilayah tersebut.
Selanjutnya Forkopimda Jatim meberikan pemaparan kepada Bupati, dan pengelola KTS tentang tata kelola dan penerapan Prokes dengan 5M di Desa tersebut.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat mereplikasi kampung tangguh dan bersinergi memberikan penguatan serta membangung partisipasi aktif kepada masyarakat.
“Untuk membreakdown PPKM berskala mikro, itu artinya bahwa kerja-kerja di lapangan bisa mereplikasi kampung tangguh dan kemudian memberikan penguatan untuk bisa kita sinergikan dengan mengajak masyarakat membangun partisipasi aktif, menjaga dan menyiapkan kampung tangguh yang baru,” ucap Gubernur Jatim,saat memberikan pemaparan di KTS di Desa Karanganom, Trenggalek.
Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto mengatakan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan berakhir, tapi kekuatan di Kodim Trenggalek akan di tambah untuk terus mendisiplinkan Prokes. “Saya dukung PPKM sekala Micro RT, RW ini dilaksanakan juga di Trenggalek, segera serius semuanya harus bersatu padu, karena ancaman ada di depan kita, saya minta tetap semangat, jangan bosan, saya yakin Kabupaten Trenggalek bisa terlepas dari Covid-19,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta menambahkan, Polda Jatim secara penuh mendukung micro PPKM yang akan dimulai tanggal 9 nanti dapat berjalan efektif dan efisien. “Saya dengan jajaran Polda Jatim tentunya memberikan dukungan, tinggal nanti pelaksanaan micro PPKM ini. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik,” kata Irjen Pol Nico Afinta. (NC/Red 2)