Menu

Mode Gelap
Tarif Retribusi Sampah Kabupaten Bogor Naik Jelang Libur Sekolah Jalur Puncak Macet Presiden Jokowi Tiba di Munich Aksi Pencurian Motor di Masjid Al – Muawanah Terekam CCTV MI Alhidayah Gelar Pelepasan Siswa

Daerah · 4 Jul 2021 15:36 WIB

Pemkot Bogor dan KNPI Ajak Pemuda Jadi Relawan


Pemkot Bogor dan KNPI Ajak Pemuda Jadi Relawan Perbesar

KOTA BOGOR,WWB.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bekerja sama dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bogor mengajak para pemuda untuk menjadi relawan pejuang kemanusiaan.
Syaratnya berusia 18 tahun ke atas dan berkomitmen untuk menjadi relawan dengan bersedia mengikhlaskan waktu, tenaga dan pikiran.
Caranya bisa mendaftarkan diri secara daring di http://bit.ly/kotabogorbutuhkamu 
Wali Kota Bogor, Bima Arya menyatakan, program relawan pemuda ini merupakan salah satu langkah mengatasi pandemi Covid-19.
Ada dua tugas utama relawan ini. Pertama, relawan surveilans, membantu memantau warga yang sedang isolasi mandiri (isoman).
Kedua, relawan distribusi logistik, membantu menyalurkan kebutuhan pokok warga terdampak.
"Jadi kondisinya saat ini sangat darurat. Kalau kita tidak lakukan hal cepat, maka situasi akan memburuk. Kasus kematian melonjak. Hari ini yang paling gawat adalah stok oksigen habis, termasuk di rumah sakit. Kalau ini tidak ditangani maka akan terjadi bencana besar," katanya saat rapat dengan KNPI Kota Bogor, OPD terkait dan BUMD di Gedung Wanita Kota Bogor, Minggu (4/7/2021).
Melihat kondisi tersebut, ia mengaku langsung menghubungi beberapa menteri untuk meminta bantuan memasok kebutuhan oksigen di Kota Bogor.
"Kemarin saya bergerak cepat mencari oksigen kemana-mana, menghubungi beberapa menteri. Alhamdulillah hari ini dapat pasokan 100 tabung besar perhari dari Krakatau Steel," sebutnya.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor ini juga meminta Dinkes Kota Bogor untuk mendata kebutuhan tabung oksigen, baik untuk warga yang isoman maupun di rumah sakit. 
"Ini harus gerak cepat. Kita akan laporkan ke Menkes dan Menteri BUMN kebutuhannya, diluar jalur yang ada," tegasnya.
Bima Arya menyebut, saat ini warga sebagian besar isoman. Di sisi lain SDM Dinkes Kota Bogor terbatas dalam memantau rutin warga. Untuk itu, perlu bantuan relawan untuk memonitornya.
"Nanti akan dibekali APD, oximeter untuk saturasi. Karena kuncinya saturasi, begitu saturasi drop, treatmennya berbeda. Nanti puskesmas yang terjun," katanya.
Kemudian relawan juga membantu memantau perkembangan distribusi logistik. 
"Jadi kita distribusikan logistik ke lapangan. Sistemnya kelurahan yang mendistribusikan. Kita prioritaskan warga isoman yang tidak bisa makan yang akan disuplai. Baru kemudian kita prioritaskan warga yang tidak bisa bekerja yang tidak bisa makan. Nah, itu kita percayakan kepada lurah-lurah. Tapi akan baik sekali kalau bisa dibantu temen-temen di wilayah. 
Relawan ini akan diperkuat relawan di luar OKP, misalnya dengan DPPKB," kata Bima Arya.
Ketua DPD KNPI Kota Bogor, Sapta Bela Alfaraby secara tegas menyatakan siap berkolaborasi dengan Pemkot Bogor.
"Kami siap untuk membantu pemkot dalam menangani Covid-19 ini. Di tingkat kecamatan  akan kita susun timnya. Nanti kami akan koordinasikan dengan Dispora," tuturnya.
Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno menyatakan, para relawan ini nantinya akan terlebih dahulu dilatih sesuai dengan tugasnya untuk membantu di wilayah, terutama warga isoman.
"Saat ini kami di puskesmas memiliki 63 tracer dan 50 tracer dari provinsi. Kemudian ditambah dengan surveilans di puskesmas 25 orang. Jadi total ada 138 tracer dan surveilans," katanya.
Retno sapaan Kadinkes menambahkan, puskesmas juga merekrut tenaga kader untuk membantu tracer berkoordinasi dengan RW siaga. 
Mekanismenya semua relawan tracer maupun dari surveillance akan berkoordinasi dengan puskesmas kemudian akan melatih para relawan.
"Relawan akan dilatih cara untuk memantau, apa saja yang dipantau, menentukan keadaan kondisi pasien. Apakah isolasi mandiri atau isolasi berbasis masyarakat atau isolasi didampingi  tenaga medis," katanya.
"Kemudian menentukan layak atau tidak rumahnya untuk isoman. Termasuk apa saja yang dilakukan saat isoman. Bagaimana kondisi rumah, kecukupan ekonomi," ujar Retno.
Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

KLHK bersama DLHK Kabupaten Bogor Melakukan Sidak Proses Cut And Fill Desa Palasari

18 September 2023 - 17:55 WIB

Warga Desa Palasari Resah dengan Kemunculan Geng Motor

17 September 2023 - 09:40 WIB

Jalin Silaturahmi, Unit Pasar Sukasari Ajak Lomba Mancing Bareng Wartawan

16 September 2023 - 21:04 WIB

Sering Terjadi Kecelakaan, DPRD Kota Bogor Minta Bantuan Pembangunan Lintas Tidak Sebidang

11 September 2023 - 18:27 WIB

Satu Rumah di Ciomas Hangus Akibat Lupa Mematikan Pembakaran Sampah

7 September 2023 - 12:28 WIB

Antisipasi Bahaya Kebakaran Petugas Pembina Desa Lakukan Ini

6 September 2023 - 15:31 WIB

Trending di Daerah
%d blogger menyukai ini: