Oleh:
Ust. Achmad Anshar, S.Pd.I., M.E.
CIANJUR,WWB.co.id – Ramadan memasuki Fase terakhir, proses pendidikan panjang yang dijalani oleh umat Islam di seluruh dunia sudah sampai pada penghujung pertemuan.
Materi kesabaran, kepedulian, kedisiplinan, dan materi kepemimpinan telah terselesaikan, tinggal implementasi dari proses pendidikan yang telah dilakukan selama bulan ramadan untuk menjalani kehidupan dalam berbangsa dan bernegara.
Malam ini malam ke-27 ramadan, malam yang memiliki keistimewaan dalam berbagai literatur Islam. Malam ini adalah malam yang menjadikan umat Islam berburu kemuliaan. Karena ibadah yang dilakukan senilai dengan ibadah yang dilakukan selama 1000 bulan.
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
_malam lailatul qadr lebih baik dari malam seribu bulan_ ( Al Qadr : 3 )
Jika malam ini malam lailatul qadr, maka ibadah yang dilakukan memiliki keutamaan lebih baik dari 1000 bulan. Termasuk zakat, banyak umat Islam yang menunaikan zakatnya pada malam ini, untuk mendapatkan kemulian tersebut. Begitupun sedekah, umumnya para pemburu kebaikan meningkatkan sedekahnya pada malam ini.
Zakat dan sedekah merupakan potensi besar dalam menggerakkan perekonomian umat Islam, bahkan jika zakat dan sedekah mampu dikoordinir dengan baik akan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi kehidupan manusia.
Oleh karena itu, selain mendapatkan kemulian, zakat dan sedekah yang diberikan mampu menggerakkan perekonomian umat, khususnya pada saat pandemi melanda bangsa ini, maka zakat dan sedekah bisa menjadi solusi menggerakkan ekonomi umat.
Meraih kemulian dengan menunaikan zakat dan meningkatkan sedekah adalah implementasi dari materi kepedulian selama ramadan sehingga mampu menghidupkan kembali perekonomian umat yang terdampak dari adanya pandemi Covid-19.
(***/Red)
